Senin, 10 Desember 2018

SAP ISTIRAHAT DAN TIDUR SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM


Satuan Acara Pengajaran (SAP)

Topik                           : Cara istirahat dan Tidur
Sasaran                        : Pasien ibu post partum
Jumlah sasaran            : 1
Hari/Tanggal               : Kamis, 21 November 2018
Waktu                         : 10:30
Tempat                        : Ruang Ayyub 1 bad 124
Pengajar                      : Yulianti Widya Lika Amanda
1.      Tujuan Instruksional Umum : untuk memenuhi suatu asuhan keperawatan pada ibu post partum
2.      Tujuan instruksional khusus: memahami tentang teori istirahat dan tidur
3.      Kegiatan belajar mengajar
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
Media/alat, metode penyuluhan
Waktu
Tim Penyuluhan
Ibu Nifas
Pendahuluan
1.           Memberikan salam
2.           Memperkenalkan diri
3.           Menjelaskan maksut dan tujuan di adakan penyuluhan
Ikut berpartisipasi dan mau memperhatikan penyuluhan
ceramah
5 menit
Inti
Penyampaian materi
Ibu tau dan mengerti tentang materi yang di sampaikan
Lembar balik
5 menit
Penutup
1.    Kesimpulan
2.    Tanya jawab
3.    Kuisioner
Menjelaskan bagi ibu yang kurang jelas terhadap materi yang di sampaikan
Tanya Jawab
3
menit



4.      Media dan Alat yang di gunakan
·         leafleat
·         Lembar Balik
·         Spidol



5.      Materi Pengajaran

A.    Kebutuhan Dasar Masa Nifas ( Istirahat )
Istirahat pada ibu nifas merupakan keadaan ibu nifas yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (ansietas). (Narrow, 1967 : 1645)
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkanmerupakan masalah yang sangat penting sekalipun kadang-kadang tidak mudah dicapai.Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang menganggu lainnya, plus pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi padahal hari-hari postnatal akan dipengaruhi oleh banyak hal : begitu banyak yang harus dipelajari ASI yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu, dan juga kekhawatiran serta keprihatian yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
1.      IstirahatMalam
Selama satu atau dua malam yang pertama, ibu yang barumelahirkanmungkin memerlukan obat tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau terganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien menggunakan obat tidur.
Setelah hari kedua postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu tanpa alasan. Hal-hal kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat di atasi sebelum suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu.
Ibu yang baru melahiranyang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan yang di temukan harus dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu tanda peringatan untuk psikosis nifas.
2.      Istirahat Siang
Waktu siang hari di rumah sakit tidak perlu terlalu diprihatinkan, namun banyak orang mengatakan hal tersebut harus pulang ke rumah untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan yang sering terdengar dan petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas harus mendengarkan serta mencari mengapa keluhan tersebut bisa terjadi.
Pada hampir setiap rumah sakit bersalin, periode istirahat yang jelas perlu disediakan secara teratur dan kerapkali di perlukan selama satu jam sebelum makan siang tirai ditarik, radio dimatikan, staf keperawatan harus bekerja tanpa suara, tamu yang ingin berkunjung dilarang dan panggilan telpon tidak diteruskan kepada pasien kecuali benar-benar mendesak. Ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup (mungkin dengan bantal di bawah panggulnya ) untuk membantu drainase uterus jika posisi nyaman baginya.Periode istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun psikologis yang sangat besar. Beberapa rumah sakit mengulangi waktu istirahat yang jelas pada sore harinya.
B.      Kebutuhan Dasar Masa Nifas ( Tidur )
Definisi dari tidur yang sehat yang dapat diterima oleh umum adalah kuantitas dan kualitas dari tidur yang diperlukan untuk menjaga kesigapan selama bangun (selama tidak tidur).
Pola tidur diatur oleh saraf pusat di otak yang bernama Super Chiasmatic Nucleus. Pola tidur pada umumnya dapat dibago dua, yaitu tidur dengan gerakan mata tidak cepat atau yang diknal dengan Non Rapid eye Movement dapat disingkat dengan NON REM.
Dan satu kondisi yang lain adalah Rapid eye movemen atau REM. Pada orang dewasa tidur NON REM berganti dengan tidur REM terjadi setiap hampir rata-rata satu setengah jam.
Tidur NON REM biasanya terjadi pertama menjelang tidur dan dapat memakan waktu 75 - 80 % dari waktu tidur. Tidur NON REM dibagi dalam dibagi dalam 4 tahap dan ini sejalan dengan kedalam tidur.
Tidur REM yang memakan waktu kira-kira 20 -25 % dari tidur orang dewasa , Tidur REM ini olah para ahli diduga bertanggung jawab terdapat rasa lumpuhnya otot otot . (Bobak, 1998)
Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera setelah melahirkan. 3 hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan kelelahan karena persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Nyeri perineum pasca partus berkolerasi erat dengan durasi kala II persalinan. Rasa tidak nyaman di kandung kemih, dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor. Secara eoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2 / 3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar.
C.     Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
Kurang istirahat Akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a. Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi
b.Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
D.    Cara istirahat pada malam hari
Ada beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan untuk lebih mudah tertidur di malam hari:
a.    Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap hari.
b.    Jangan makan makanan berat kurang dari tiga jam sebelum pergi tidur. Hindari kopi, teh, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar, makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam sebelum tidur.
c.    Mengelola tidur, coba tip berikut :
o    Untuk Berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan baca buku atau dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan tenang, redup dan sejuk
o    Untuk Jika tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan lain dan baca. Jangan menonton TV
o    Untuk Jika kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya, taruh buku catatan di samping tempat tidur dan catat
E.     Kegunaan atau Fungsi dari Istirahat dan Tidur Yang Cukup:
a.       Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
b.      Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
c.       Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
d.      Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
e.       Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.

F.      Pola Istirahat
a.       Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b.      Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa.

G.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur
1). Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit persarafan.
2). Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
3). Motivasi
Motivasi dapat memengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4). Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpedek periode pertama dari tahap REM.
5). Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
6). Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal, seseorang yang tahan minum alcohol dapat mengakibatkan insomnia dan lekas marah.
7). Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur antara lain :
Diuretik : menyebabkan insomnia
Anti depresan : supresi REM
Kafein : meningkatkan saraf simpatis
Beta bloker : menimbulkan insomnia
Narkotika : mensuspensi REM




























DAFTAR PUSTAKA

Suhermi. 2009. PerawatanMasaNifas. Yogyakarta :Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. AsuhanKebidananNifas. Yogyakarta :MitraCendikia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar